BOOM ID telah dinobatkan sebagai juara Dota 2 pada gelaran Indonesia Games Championship 2018 pada 22 April lalu. Tim tersebut berhasil mengalahkan lawan-lawan kuat seperti Juggernaut Gaming, Drago Gaming, Executionerz, dan terakhir Rex Regum Qeon di partai final.
Bukan tanpa pengorbanan, tim BOOM ID harus rela melepas 2 turnamen internasionalnya, yaitu MDL Changsha dan ESL One Birmingham. Hal tersebut dikarenakan adanya masalah skenario yang ternyata tidak mampu berjalan sesuai rencana dari manajemen BOOM ID.

Setelah mendengarkan cerita dari CEO BOOM ID, kami juga mencoba menarik pendapat seorang Randy M Sapoetra atau yang lebih dikenal dengan Dreamocel tentang perjalanan BOOM ID di IGC 2017 hingga 2018 dan target BOOM ID ke depan setelah gelaran tersebut.
Dreamocel dengan semangat mengatakan: “Seneng sih, lumayan senang. Ada sedihnya juga, karena ga bisa mengikuti 2 (kualifikasi) event major (MDL Changsha & ESL Birmingham).” ungkap sang Carry BOOM ID.
Memang pada 2 gelaran tersebut, mereka termasuk salah satu tim yang mendapatkan slot sebagai direct invite. Hal tersebut tentu membanggakan karena BOOM ID mulai dipandang di tingkat Asia Tenggara dan dapat langsung berpartisipasi ke kualifikasi utama guna mencari slot ke main event.
Tetapi langkah tersebut harus terhenti. Hal ini disebabkan karena manajemen BOOM ID dan pemain yang terlibat memutuskan untuk bermain di IGC 2018 dengan beberapa alasan, “Alasan harus forfeit sih karena kita expect skenario menang melawan PG.BarracX, tapi malah kalah. Jadi mau ga mau harus merelakan event-nya, but yea sh*t happens.
Kalo sesuai skenario, manajemen siap, bahkan boss (CEO BOOM ID) kita sempet nyewa pengawal polisi buat nyempetin waktu ke bootcamp. Tapi itu memang passion boss gue di Dota 2, jadi bener-bener support banget.” ucap Dreamocel bangga.

Jadwal BOOM ID divisi Dota 2 sendiri sudah diumumkan pada tanggal 21 April 2018 lewat akun instagram BOOM ID, yang menjelaskan skenario berjalannya rangkaian turnamen. Namun, turunnya tim tersebut ke lower bracket mengharuskan mereka melawan Juggernaut Gaming terlebih dahulu.
Terlepas polemik yang ada, BOOM ID memang tampil impresif. Selain Dreamocel, Saeful “Fbz” Ilham mampu menjadi bintang di partai grand final. Performa Lina yang digunakan pria kelahiran Makassar tersebut mampu mengamankan game pertama.

Dreamocel pun memberikan pendapatnya mengenai perkembangan BOOM ID di saat IGC 2017 dengan 2018 dan juga tentang target BOOM ID selepas turnamen tersebut: “Target kami ke depan, ya event MPGL dan salah satu turnamen Valve sih. Tetapi BOOM ID yang sekarang memang latihan bukan hanya untuk gelaran IGC 2018 saja.
Kalau mungkin tahun lalu (IGC 2017) target kami itu di nasional dulu, karena dulu kita masih tau kelas kita. Sedangkan tahun ini, kita udah ada target di Asia Tenggara.” ungkapnya.

Guna menutup jalannya wawancara, Dreamocel memberikan pesan kepada fans BOOM ID: “Keep supporting us! Pendukung sejati yaitu bukan hanya yang datang di saat menang, tetapi di saat posisi yang terbawah. lowest of the low lah, hahaha.”

Mineski Pro Gaming League (MPGL) sendiri merupakan turnamen lanjutan dari seri IPGL yang mempertemukan beberapa juara dari setiap negara yang bertanding di turnamen naungan Mineski Event Team.
BOOM ID merupakan tim yang menyandang status sebagai juara IPGL 2018 pada Januari lalu setelah mengalahkan EVOS Esports.

MPGL juga akan bergulir resmi pada Juli 2018 mendatang setelah keseluruhan liga tim-tim Asia Tenggara rampung pada bulan Mei 2018 ini. Sedangkan MPGL Reguler Season akan mulai dipertandingkan pada bulan Juni 2018 mendatang.